Kamis, 11 Agustus 2016

Hidup adalah kompetisi

Seperti hukum alam, selalu saja yang kalah akan tersingkir. Alam yang bebas, meninggalkan siapa saja yang lemah. Bahkan syetan saja, akan menerkam siapa saja yang imannya lemah. Tak peduli apa dan siapa. Hukumnya: Lemah sama dengan tersingkir.

Saya, merasakan dalam kompetisi sebagai seorang karyawan. Siapa yang lemah dan pelan dalam bergerak selalu saja ada dipinggir. Ditengah adalah lokasi khusus untuk orang yang bergerak cepat, menerkam musuh mereka. Kelompok antara tengah dan pinggir adalah kelompok yang paling banyak, mereka tidak bergerak lambat tapi juga belum bergerak cepat. Hasil mereka juga rata-rata.

Saya sendiri melihat kondisi ini sebagai suatu tantangan tersendiri. Apakah akan berpihak kepada neraka untuk membumi hanguskan kelompok pinggir, atau sebaliknya mengangakat kelompok pinggir untuk masuk setidaknya dalam kelompok tengah.

Kuncinya ada pada identifikasi dalam mengorbitkan kelas pinggir. Kelompok pinggir mereka adalah manusia, punya hak untuk maju dan berkembang, hanya belum menemukan pencerahan untuk maju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar