Banyak literatur yang membahas tentang analisa SWOT, namun aplikasi terutama dalam bisnis sangat jarang digunakan. Padahal, kalau kita bisa mengaplikasikan tentang konsep analisa SWOT ini, maka potensi bisnis kita akan bisa terkonsep dengan matang. Perlu kita pahami bersama, bahwa analisa dan planning yang benar itu sudah menyelesaikan 50 persen permasalahan.
Apakah itu analisa SWOT? Analisa SWOT adalah analisa dari berbagai aspek tentang potensi kekuatan dan kelemahan dari internal maupun dari eksternal.
S adalah singkatan dari Strenght yang berarti kekuatan. Analisa dari S ini mengukur tentang seberapa potensi kekuatan internal baik itu kondisi team ataupun keuangan, aset, dst.
W adalah singkatan dari weakness yang berarti kelemahan. Adapun analisa dari W adalah mengukur potensi kelemahan internal.
S dan W ini adalah analisa yang harus diselesaikan dalam waktu dekat atau urgenitas. Kenapa urgent? Karena permasalah internal adalah permasalah yang mendesak untuk diselesaikan. Kalau permasalahan internal belum diselesaikan, maka permasalahan eksternal bisa dipastikan tidak akan terselesaikan dengan baik.
Kemudian apakah itu O? O dalam SWOT adalah singkatan dari Opportunity atau bisa diartikan dengan peluang.
Terakhir, T. Adalah singkatan dari treath yang berarti ancaman.
O dan D adalah analisa untuk eksternal. Dalam hal ini sebagai contoh bisa dikatakan analisa terhadap konsumen atau vendor suplayer.
Berbeda dengan S dan W yang pernyelesaiannya bersifat urgent. O dan T penyelesaiannya bersifat prioritas dan jangka panjang.
Contoh.
Bagaimana analisa bisnis SWOT terhadap perusahaan budidaya ayam broiler (saya sebagai peternak ayam), maka analisanya adalah sebagai berikut:
Strenght:
- Team produksi sudah lengkap secara jumlah.
- Permodalan cukup untuk 1 tahun operasional kedepan
- Peralatan komplit dan sesuai dengan standar pemeliharaan.
- Lokasi farm mendukung karena dekat dengan jalan utama.
Weakness:
-Kompetensi team produksi masih lemah terutama untuk manajemen perkandangan
Opportunity:
- Cuaca mendukung untuk pemeliharaan
- Konsumen sudah mengenal perusahaan, sehingga pemasarannya tidak terlalu sulit.
- Vendor suply pakan dan obat sudah ada dengan kualitas terholing baik.
Treath:
- Bargaining kepada vendor masih tergolong lemah karena perusahaan masih baru
- Konsumen masih banyak yang secara finansial lemah sehingga pembayaran belum sesuai harapan.
Strategi Urgenitas (dalam waktu dekat harus terealisir)
1. Memberi pelatihan berkala kepada team tentang manajemen produksi.
Strategi Prioritas (pelaksanaan jangka panjang dan harus terealisasi)
1. Melakukan komunikasi intens kepada vendor untuk meningkatkan bargaining.
2. Melakukan mapping ulang calon konsumen untuk mendapatkan pembayaran yang baik.
Demikian tulisan pagi ini. Semoga menginspirasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar