Selasa, 23 Agustus 2016

Mainset.

Seringkali, dan sepertinya sudah menjadi gambaran banyak orang dalam logika masyarakat, bahkan ternyata salah kaprah. Rantainya seperti ini:
1. Orang keturunan china atau taipan, adalah orang kaya.
2. Ekonomi, dalam berbagai aspek dikuasai taipan.
3. Orang lokal, hanya sebagai buruh.
Hanya sampai disitu saja.
Padahal, kalau kita lihat sisi tersiratnya, kenapa mereka bisa menguasai berbagai aspek ekonomi, karena:
1. Mereka terpola dengan mainset kompetisi, harus menang sampai titik darah penghabisan.
2. Sejak kecil, terdidik untuk berfikir kreatif dan kritis, menerobos kebuntuan dalam bisnis.
Setidaknya, 2 hal mendasar itu yang menjadi pembeda, kenapa mereka menjadi taipan kaya sedangkan kita terdidik untuk tetap menjadi buruh, tidak ada mental kompetisi, bahwa menang itu sombong.
Jadi, apa yang perlu dirubah? Mainset. Hanya itu.

Menakar logika evolusi


Dahulu, saat duduk disekolah menengah kita selalu diajarkan tentang logika berfikir, tentang pilihan antara apakah alam semesta yang mengikuti makhluk, atau justru makhluk yang mengikuti semesta alam? Kita kenal konsep yang bernama evolusi. Ternyata makhluk mengikuti perubahan alam semesta. Seperti apa berubahnya, makhluklah yang mengikuti perubahan.

Sama dengan evolusi pada bisnis broiler. Dahulu saat tahun 90an, saat itu (katanya) harga pokok produksi dan harga livebird masih diskala ribuan, sekarang akan menuntut harga di puluh ribuan. Dahulu potensi untuk beternak mandiri terbuka lebar, sekarang bisa dihitung jari, mana yang masih bertahan dengan gaya lama. Apakah alam bisnis yang merubah dirinya atau bisnis yang berevolusi mengikuti alam?

Disadari atau tidak, kita selalu dihadapkan pada dua pilihan: 1. evolusi atau 2. tersisih dengan alam?

Bisnis kemitraan, saat ini bisa dihitung puluhan. Kita banyak mendengar, tentang perusahaan yang gulung tikar karena tidak mampu menghadapi alam. Lantas, siapa yang bertahan? Dia adalah perusahaan yang mampu berevolusi terhadap perubahan.

Tidak gampang! Ketika ingin berevolusi, maka tidak hanya peraturan baku saja yang harus berubah tapi seluruh tubuh didalamnya, dan yang paling penting adalah siapa saja yang berada didalamnya!.

Level kanit, wakanit, kaprod, sales, admin, ts sampai bu semua harus mau untuk menyesuaikan terhadap alam, bukan alam yang harus menyesuaikan.

Misal, ketika alam bisnis broiler dalam hal ini adalah peternak sudah berorientasi terhadap pelayanan, maka sejauh mana kita diukur untuk merubah logika dengan cepat dan tepat untuk menyesuaikan diri untuk merubah pelayanan sesuai dengan permintaan alam (peternak). Itulah evolusi.

Tuntutan dalam logika evolusi alam, selalu menuntut untuk evolusi atau mati. Maka, selamat berevolusi. Kita akan menikmati evolusi itu dengan suka cita. Alam minta apa, kita ikuti. Peternak mau apa kita layani.

*atas kereta gumarang, 22 agustus 2016*

Jumat, 12 Agustus 2016

Analisa SWOT

Banyak literatur yang membahas tentang analisa SWOT, namun aplikasi terutama dalam bisnis sangat jarang digunakan. Padahal, kalau kita bisa mengaplikasikan tentang konsep analisa SWOT ini, maka potensi bisnis kita akan bisa terkonsep dengan matang. Perlu kita pahami bersama, bahwa analisa dan planning yang benar itu sudah menyelesaikan 50 persen permasalahan.

Apakah itu analisa SWOT? Analisa SWOT adalah analisa dari berbagai  aspek tentang potensi kekuatan dan kelemahan dari internal maupun dari eksternal.
S adalah singkatan dari Strenght yang berarti kekuatan. Analisa dari S ini mengukur tentang seberapa potensi kekuatan internal baik itu kondisi team ataupun keuangan, aset, dst.
W adalah singkatan dari weakness yang berarti kelemahan. Adapun analisa dari W adalah mengukur potensi kelemahan internal.
S dan W ini adalah analisa yang harus diselesaikan dalam waktu dekat atau urgenitas. Kenapa urgent? Karena permasalah internal adalah permasalah yang mendesak untuk diselesaikan. Kalau permasalahan internal belum diselesaikan, maka permasalahan eksternal bisa dipastikan tidak akan terselesaikan dengan baik.

Kemudian apakah itu O? O dalam SWOT adalah singkatan dari Opportunity atau bisa diartikan dengan peluang.
Terakhir, T. Adalah singkatan dari treath yang berarti ancaman.
O dan D adalah analisa untuk eksternal. Dalam hal ini sebagai contoh bisa dikatakan analisa terhadap konsumen atau vendor suplayer.
Berbeda dengan S dan W yang pernyelesaiannya bersifat urgent. O dan T penyelesaiannya bersifat prioritas dan jangka panjang.
Contoh.
Bagaimana analisa bisnis SWOT terhadap perusahaan budidaya ayam broiler (saya sebagai peternak ayam), maka analisanya adalah sebagai berikut:

Strenght:
- Team produksi sudah lengkap secara jumlah.
- Permodalan cukup untuk 1 tahun operasional kedepan
- Peralatan komplit dan sesuai dengan standar pemeliharaan.
- Lokasi farm mendukung karena dekat dengan jalan utama.

Weakness:
-Kompetensi team produksi masih lemah terutama untuk manajemen perkandangan

Opportunity:
- Cuaca mendukung untuk pemeliharaan
- Konsumen sudah mengenal perusahaan, sehingga pemasarannya tidak terlalu sulit.
- Vendor suply pakan dan obat sudah ada dengan kualitas terholing baik.

Treath:
- Bargaining kepada vendor masih tergolong lemah karena perusahaan masih baru
- Konsumen masih banyak yang secara finansial lemah sehingga pembayaran belum sesuai harapan.

Strategi Urgenitas (dalam waktu dekat harus terealisir)
1. Memberi pelatihan berkala kepada team tentang manajemen produksi.

Strategi Prioritas (pelaksanaan jangka panjang dan harus terealisasi)
1. Melakukan komunikasi intens kepada vendor untuk meningkatkan bargaining.
2. Melakukan mapping ulang calon konsumen untuk mendapatkan pembayaran yang baik.

Demikian tulisan pagi ini. Semoga menginspirasi.

Kamis, 11 Agustus 2016

Hidup adalah kompetisi

Seperti hukum alam, selalu saja yang kalah akan tersingkir. Alam yang bebas, meninggalkan siapa saja yang lemah. Bahkan syetan saja, akan menerkam siapa saja yang imannya lemah. Tak peduli apa dan siapa. Hukumnya: Lemah sama dengan tersingkir.

Saya, merasakan dalam kompetisi sebagai seorang karyawan. Siapa yang lemah dan pelan dalam bergerak selalu saja ada dipinggir. Ditengah adalah lokasi khusus untuk orang yang bergerak cepat, menerkam musuh mereka. Kelompok antara tengah dan pinggir adalah kelompok yang paling banyak, mereka tidak bergerak lambat tapi juga belum bergerak cepat. Hasil mereka juga rata-rata.

Saya sendiri melihat kondisi ini sebagai suatu tantangan tersendiri. Apakah akan berpihak kepada neraka untuk membumi hanguskan kelompok pinggir, atau sebaliknya mengangakat kelompok pinggir untuk masuk setidaknya dalam kelompok tengah.

Kuncinya ada pada identifikasi dalam mengorbitkan kelas pinggir. Kelompok pinggir mereka adalah manusia, punya hak untuk maju dan berkembang, hanya belum menemukan pencerahan untuk maju.

ANTUSIASME KEMERDEKAAN

Seperti berpuluh tahun lalu, kini semua rakyat sedang berdebar menunggu hari kemerdekaan. Walau tidak sama seperti perjuangan pada awal kemerdekaan tapi setidaknya masyarakat masih memiliki semangat membara untuk menjaga negeri ini tetap merdeka.