Kamis, 10 April 2014

SATU FAKTOR TERLUPA: TELUR!



Tadi pagi, saya mendapatkan BBM dari salah seorang sahabat pengusaha dibidang pakan ayam baik itu layer atau broiler. BBM itu berisi tentang hasil keputusan, untuk PINSAR Petelur. Salah satu hasil point kesepakatan yang direkomendasikan adalah, untuk telur dari breeding tidak boleh masuk kepasaran. Point ini tiba tiba menjadi salah satu hal yang membuat saya penasaran, dalam hubungannya dengan hancurnya harga lifebird broiler.

Munculnya banyak telur breeding ke pasaran, akan sangat logis jika kita hubungkan dengan impor GPS dan PS yang prosentase kenaikannya sangat meningkat tajam. Dengan munculnya GPS baru di breeding nasional, mengakibatkan telur yang dihasilkan pastinya juga akan banyak dihasilkan. Banyaknya telur yang dihasilkan, tidak sebanding dengan serapan DOC di pasar budidaya akhirnya telur yang dihasilkan tentusaja akan dibuang ke pasar dalam bentuk telur (fertile atau non fertile). Telur yang beredar dipasaran, tentusaja akan menjadikan supply demand telur nasional bergejolak, dan akhirnya peternak layer banyak yang kelabakan karena supply demandnya bermasalah. Suply demand peterlur yang sangat tidak normal ini, menuntut peternak layer membuat strategi. Salah satu strategi yang dibuat adalah mengafkir ayam yang produktivitasnya rendah. Dengan kata lain, adalah menjual daging ke pasaran. Ini yang mengakibatkan harga daging beberapa bulan mengalami kendala yang berimbas pada peternak broiler.
Jadi, apakah yang menjadi akar masalah dari apa yang saya tulis diatas? Silahkan masing masing memberi kesimpulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar