Tadi pagi, saya mendapatkan BBM
dari salah seorang sahabat pengusaha dibidang pakan ayam baik itu layer atau
broiler. BBM itu berisi tentang hasil keputusan, untuk PINSAR Petelur. Salah
satu hasil point kesepakatan yang direkomendasikan adalah, untuk telur dari
breeding tidak boleh masuk kepasaran. Point ini tiba tiba menjadi salah satu
hal yang membuat saya penasaran, dalam hubungannya dengan hancurnya harga
lifebird broiler.
Munculnya banyak telur breeding
ke pasaran, akan sangat logis jika kita hubungkan dengan impor GPS dan PS yang
prosentase kenaikannya sangat meningkat tajam. Dengan munculnya GPS baru di
breeding nasional, mengakibatkan telur yang dihasilkan pastinya juga akan
banyak dihasilkan. Banyaknya telur yang dihasilkan, tidak sebanding dengan
serapan DOC di pasar budidaya akhirnya telur yang dihasilkan tentusaja akan
dibuang ke pasar dalam bentuk telur (fertile atau non fertile). Telur yang
beredar dipasaran, tentusaja akan menjadikan supply demand telur nasional
bergejolak, dan akhirnya peternak layer banyak yang kelabakan karena supply demandnya
bermasalah. Suply demand peterlur yang sangat tidak normal ini, menuntut
peternak layer membuat strategi. Salah satu strategi yang dibuat adalah
mengafkir ayam yang produktivitasnya rendah. Dengan kata lain, adalah menjual
daging ke pasaran. Ini yang mengakibatkan harga daging beberapa bulan mengalami
kendala yang berimbas pada peternak broiler.
Jadi, apakah yang menjadi akar
masalah dari apa yang saya tulis diatas? Silahkan masing masing memberi
kesimpulan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar