Selasa, 08 April 2014

Prospek Broiler 2014

Minggu lalu, saya bertemu dengan pembisnis dibidang textil. Setelah ngobrol panjang lebar, akhrinya kami berbicara mengenai prospek bisnis peternakan broiler. Saya sendiri, sebenarnya bukan pelaku yang layak ketika ditanya prospek bisnis broiler, karena saya bukan pelaku. Status saya, sebagai salah seorang staff perusahaan kemitraan unggas yang sedang berkembang pesat jadi sedikit tahu masalah perunggasan dan prospek kedepan.
Berbicara mengenai prospek bisnis di bidang ini, sebenarnya opini kita akan tergiring kepada pola pikir dimana bisnis ini adalah seputar memelihara broiler dari DOC (Ayam umur sehari) sampai ayam final panen, padahal kalau kita menelisik faktor yang berkembang mengenai apa saja bisnis seputar peternakan, maka kita akan tahu bahwa bisnis ini terdiri dari berbagai stakeholder yang berkecimpung, dari bisnis hulu sampai hilir. Bisnis yang saya maksud adalah antara lain bisnis pakan, bisnis breeding DOC, bisnis obat unggas, budidaya unggas hingga pemotongan unggas dan pemasarannya. Akan banyak aspek yang menjadi faktor, jika ditanya sebenarnya bisnis perunggasan ini prospek atau tidak sih?

Fokus di bidang budidaya, masih akan terpecah menjadi perusahaan inti, peternak plasma atau peternak mandiri. Perusahaan inti, adalah perusahaan antara, artinya yang menghubungkan antara produsen perusahaan hulu dan peternak serta pemasaran ayam (bakul ayam). Peternak plasma adalah peternak yang bekerja sama dengan inti dengan pola kerjasama kontrak atau bisa juga bagi hasil. Sedangkan peternak mandiri adalah peternak yang dari membeli bahan baku hingga pemasaran dilakukan sendiri tanpa bekerjasama dengan perusahaan inti. Peternak mandiri, saat ini mulai jarang ditemui, karena membutuhkan modal yang cukup besar untuk menjalankannya.
Fokus di peternak plasma. Bidang ini, kalau saya katakan prospek! dengan catatan kita mengetahui seluk beluk cara budidaya, karena tuntutan bidang ini adalah bagaimana kita bisa mencetak ayam dengan biaya operasional serendah rendahnya dan tidak dituntut untuk mengetahui harga pasar yang berkembang saat itu, atau dengan kata lain ada yang bilang bisnis menjadi peternak plasma adalah bisnis semu potensial, semu karena kita terkungkung dengan potensi kontrak yang disediakan inti.
Menjadi peternak plasma, tidak membutuhkan modal sebanyak menjadi peternak mandiri atau perusahaan ini, karena kita untuk menjalankan bisnis ini hanya dituntut untuk menyediakan peralatan serta tenaga pemeliharaan saja.
Perhitungan mudah, berapa sih modal yang dibutuhkan untuk mendirikan bisnis ini? Untuk saat ini, jika harga peralatan serta kurs dolar tidak naik, maka untuk membangun kandang butuh modal berkisar 20.000/ekor serta 10.000/ekor untuk peralatannya. Total sekitar 30.000/ekor untuk kandang berbentuk panggung. Mudahnya, jika ingin membangun kandang dengan total populasi 10.000 ekor, maka dibutuhkan modal 300.000.000 (tiga ratus juta). Harga ini, umum apabila kita membuat kandang dengan sistem proyek, tapi kalau kita kerjakan sendiri biasanya bisa ditekan hingga 25.000/ekor.
Untuk perputaran modal sendiri, dengan biaya produksi (operasional) perpanen adalah 1000/ekor dan pendapatan kita (dari perhitungan kontrak inti plasma standar) adalah 1700/ekor, maka peternak plasma mendapatkan selisih keuntungan 700/ekor atau kalau populasi kandang 10.000 ekor adalah 7.000.000/panen (1 kali masa panen adalah 32 hari untuk bobot 1,6 kg/ekor).
Maka, kesimpulan yang didapat, untuk prospek bisnis peternak plasma akan tetap menguntungkan , dengan ctatan kita mampu memelihara ayam dengan baik, jika tidak maka tentu mengerjakan bisnis ini adalah beresiko.
Berbeda dengan peternak plasma, berbisnis menjadi peternak mandiri akan sangat ditentukan juga oleh harga pasar pada saat itu. Jadi, silahkan memilih, dibagian mana anda akan bergerak?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar