Jumat, 11 April 2014

Memulai bisnis peternakan broiler #3

Dalam topik sebelumnya, kita sudah mendapatkan gambaran prospek dan stakeholder pendukung bisnis peternakan. Sekarang, kita akan coba menghitung pendapatan peternak dengan performa standar (ayam sehat), sehingga kita bisa lebih bisa membaca peluang berbisnis peternakan.

Topik sebelumnya, kita paham apa itu perusahaan inti. Perusahaan inti adalah perusahaan yang menawarkan prospek beternak dengan menyalurkan sarana peternakan (pakan, doc dan vaksin) dan hingga menjual ayam siap panen. Tawaran yang diajukan ke calon mitra, berbentuk kontrak jual beli antara perusahaan inti dan peternak mitra.
Perhitungan kontrak, jika kita asumsikan panen adalah pada umur 32 hari bobot 1,6 kg/ekor dan FCR (Feed Convertion Ratio) adalah 1,6 Flat serta kematian 5% (deplesi 5% berarti daya hidup DH 95%)
KONTRAK
Harga Beli Peternak:
Pakan

7000/kg
DOC

5000/ekor
OVK

500/ekor
Harga Jual Peternak:
Daging

16.100/kg

Bentuk kontrak, antar perusahaan bisa berbeda sesuai dengan tawaran perusahaan tersebut.
Kalau kita mengacu pada kontrak tersebut, maka perhitungan pendapatan kita bisa hitung sebagai berikut:
Harga Pokok Produksi (HPP)

RUMUS
HPP/KG
Pakan
PAKAN X FCR
11.200
DOC
DOC : BOBOT : DH
3.290
OVK
OVK : BOBOT : DH
330
TOTAL HPP
14.818

Pendapatan kotor plasma (Harga jual daging/kg dikurangi HPP/kg)
JUAL DAGING
16.100
HPP PETERNAK
14.818
PENDAPATAN/KG
1.282
PENDAPATAN/EKOR
2.051

Diatas, kita bisa lihat bahwa pendapatan kotor peternak adalah 2000 rupiah/ekor. Sekali lagi, angka 2000 adalah berbeda disetiap perusahaan inti yang menawarkan prospek pendapatan mitra, hanya saja biasanya untuk standar di tahun 2014 berkisar di angka tersebut.
Jika asumsi pendapatan per panen adalah 2000/ekor dan kita mempunyai farm dengan populasi 10.000 ekor dan 8 kali panen dalam 1 tahun, maka perndapatan per tahun adalah:
2000(per ekor) x 10.000 (populasi) x 8 (kali periode panen) atau setara dengan 160.000.000/tahun (seratus enam puluh juta).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar