Dibagian pertama, kita sudah bisa mendapatkan gambaran,
betapa bisnis peternakan broiler ini tidak aka nada matinya, karena terkait
dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dengan potensi pendapatan masyarakat
yang akan terus bertambah (dilihat dari indeks inflasi Indonesia, yang
diprediksi akan menjadi Negara 5 besar dunia di tahun 2020) maka kita pastinya
akan sangat yakin dengan potensi pendapatan peternak. Dibagian kedua ini, kita akan mendapatkan gambaran, siapa saja stakeholder yang perlu kita bina agar bisnis peternak dapat berjalan dengan baik.
Menjadi peternak plasma, pasti akan sangat berhubungan
dengan stake holder yang lain yaitu perusahaan inti. Apa itu perusahaan inti?
Perusahaan inti, adalah perusahaan yang menyalurkan sarana produk peternakan
(sapronak) yaitu pakan, doc dan ovk (obat vaksin) dan hingga menjualkan produk
ayam siap panen. Peternak plasma, terikat dengan sistem kontrak atau mangun
(bagi hasil). Jika kita terikat dengan sistem kontrak, maka kita akan bisa menghitung
berapa pendapatan jika didapatkan performa stabil (sesuai standar, tiap
perusahaan memiliki standar berbeda).
Bentuk kontrak yang ditawarkan oleh perusahaan inti sangat
berbeda satu dengan yang lain, di bagian ke #3 kita akan mencoba belajar
bagaimana cara menghitung kontrak dengan perusahaan inti.
Selain berhubungan dengan perusahaan inti, biasanya peternak
juga akan berhubungan dengan bagian lain, misalkan penyalur sekam padi, bakul
gas untuk pemanas ayam dan bakul kotoran ayam. Bagian selain perusahaan inti
adalah bagian pendukung untuk manajemen pemeliharaan ayam. Penhitungannya juga
nanti akan kita coba detailkan, sehingga kita bisa melihat gambaran detail
pendapatan peternak.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar