Jumat, 11 April 2014

Memulai bisnis peternakan broiler #2



Dibagian pertama, kita sudah bisa mendapatkan gambaran, betapa bisnis peternakan broiler ini tidak aka nada matinya, karena terkait dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dengan potensi pendapatan masyarakat yang akan terus bertambah (dilihat dari indeks inflasi Indonesia, yang diprediksi akan menjadi Negara 5 besar dunia di tahun 2020) maka kita pastinya akan sangat yakin dengan potensi pendapatan peternak. Dibagian kedua ini, kita akan mendapatkan gambaran, siapa saja stakeholder yang perlu kita bina agar bisnis peternak dapat berjalan dengan baik.


Menjadi peternak plasma, pasti akan sangat berhubungan dengan stake holder yang lain yaitu perusahaan inti. Apa itu perusahaan inti? Perusahaan inti, adalah perusahaan yang menyalurkan sarana produk peternakan (sapronak) yaitu pakan, doc dan ovk (obat vaksin) dan hingga menjualkan produk ayam siap panen. Peternak plasma, terikat dengan sistem kontrak atau mangun (bagi hasil). Jika kita terikat dengan sistem kontrak, maka kita akan bisa menghitung berapa pendapatan jika didapatkan performa stabil (sesuai standar, tiap perusahaan memiliki standar berbeda).
Bentuk kontrak yang ditawarkan oleh perusahaan inti sangat berbeda satu dengan yang lain, di bagian ke #3 kita akan mencoba belajar bagaimana cara menghitung kontrak dengan perusahaan inti.
Selain berhubungan dengan perusahaan inti, biasanya peternak juga akan berhubungan dengan bagian lain, misalkan penyalur sekam padi, bakul gas untuk pemanas ayam dan bakul kotoran ayam. Bagian selain perusahaan inti adalah bagian pendukung untuk manajemen pemeliharaan ayam. Penhitungannya juga nanti akan kita coba detailkan, sehingga kita bisa melihat gambaran detail pendapatan peternak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar