Dalam surat Al-Insyirah Allah berfirman: Faidza Faraghta Fanshab.......
(“Maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan maka kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh urusan yang lain”. (QS. Al Insyirah: 7)
Dalam ayat itu, kita banyak mendapat pelajaran, bahwa yang pertama selesaikan pekerjaan satu persatu dengan penuh kesungguhan, baru mengerjakan pekerjaan yang lain dengan penuh kesungguhan pula. Dalam beberapa keadaan, saya banyak ditawari oleh teman teman bisnis saya dahulu saat sebelum bekerja diperusahaan seperti sekarang ini. Bimbang, mungkin banyak juga dialami oleh kita semua yang saat ini bekerja di perusahaan dan ada keinginan untuk memulai berbisnis, tapi bagaimana caranya?
Bagi saya, bergabung di perusahaan adalah nilainya sama dengan kita berbisnis sendiri. Namun, memang yang membedakan adalah pendapatan dan jabatan yang terbatas bila kita ikut diperusahaan, sangat berbeda dengan apabila kita memulai bisnis sendiri. Kemudian, banyak juga yang bertanya pula, bukankah ketika kita memulai bisnis sendiri walau penghasilan kecil akan lebih puas, begitukah?
Adalah tidak salah apabila kita ikut perusahaan dan memulai berbisnis selagi memang kita aalah optimal dalam kinerja kedua hal tersebut, namun kenyataanya memang kita tidak akan pernah bisa 100% mensukseskan keduanya dalam waktu yang bersamaan. Ada peluang pekerjaannya di perusahaan yang terganggu atau bisnis yang tidak pernah bisa maju. Karena, ketika memang kita dalam keadaan dua hal yang terpisah dalam satu waktu, maka mau atau tidak mau, pasti kita akan memilih salah satu diantara keduanya atau bisa disebut skala prioritas.
Maka, bagaimana sebaiknya?
Saya banyak mendapatkan saran dari sahabat, bahwa jika kita berada di perusahaan maka itu adalah jalan pertama sebelum kita memulai bisnis kita sendiri, bukan dalam hal permodalan namun adalah dalam bidang strategi bisnis. Karena dalam bisnis, yang kita hadapi adalah pasar dimana pasar tidak bisa kita kendalikan, kita butuh strategi mengendalikan pasar. Atau dalam kata lain, dalam bisnis kita perlu mengetahui strategi nya.
Memang, sebaiknya ketika kita menginginkan berada di bidang wirausaha seperti yang kita citakan, perlu proses pembelajaran. Sebaiknya, ketika kita ingin memulai misal dibidang bisnis, bisa belajar dulu di perusahaan yang mengarah ke bisnis yang kita impikan. Tentu dalam hal ini, kita harus memiliki strategi, kira kira kita berada dalam perusahaan berapa tahun, dan point apa saja yang harus kita dapatkan.
Ayat diatas, di surat Al Insyirah:7, Allah menghendaki kita untuk melakukan hal yang terbaik kemudian setelah selesai, kita bisa melanjutkan pekerjaan yang baik pula.
ada beberapa hal yang perlu kita tekankan, ketika kita memilih untuk memulai belajar di perusahaan sebelum kita beranjak memulai bisnis, yaitu:
1. Ketika berada di perusahaan, bekerjalah sebaik baiknya, dengan kita memiliki target yang harus kita capai dan waktu yang jelas. Misalkan, ketika kita berada di perusahaan distribusi, maka kita bisa menargetkan pengalaman jaringan, komunikasi, strategi menjual ataupun mengelola karyawan. Kemudian, kita harus menetapkan waktu dalam berapa tahun kita mendapatkan strata "fasih" dalam point yang kita tetapkan, apakah 2 tahun atau 3 atau 4 dan seterusnya.
2. Setelah kita menetapkan target, kemudian bekerja dengan penuh kesungguhan dan ternyata kita sudah mencapai target tersebut, kita bisa mensudahi bekerja dan kemudian memulai bisnis sendiri. Jadi dalam point ke dua ini, adalaha kita tidak bekerja 2 hal dalam 1 waktu, tapi mengerjakan 2 hal dalam 2 waktu.
3. Yang perlu diingat adalah, ketika kita diperusahaan maka kita memang akan mendapatkan salary yang terbatas. Seperti kata pepatah, kita memang tidak bisa kaya di perusahaan tapi kita bisa hidup dari perusahaan. Maka, jangan menetapkan kita akan mendapatkan modal usaha dari bekerja di perusahaan, karena potensinya sangat kecil. Tapi, ketika yang kita targetkan adalah skill kita yang berkembang serta jaringan, maka kita akan mendapatkan hal yang lebih baik untuk kita gunakan.
Setelah melihat point diatas, semoga bisa menjadi gambaran kita bersama, bahwa hidup ini mungkin perlu strategi. Seperti kata salah satu trainer nasional, "hanya ikan mati yang mengikuti arus, sementara ikan hidup akan dengan semangat mengikuti atau melawan arus"

Tidak ada komentar:
Posting Komentar