PONTIANAK - Sebanyak 2.480 peternak ayam potong di
Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami kebangkrutan karena kelebihan
produksi. Menurunnya tingkat beli masyarakat menjadi salah satu faktor
berkurangnya peternak.
"Dari 3.983 orang peternak ayam potong yang ada, kini tersisa 1.503 peternak karena sejak empat bulan terakhir adanya kelebihan produksi ayam sementara daya serap terbatas," ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar Abdul Manaf Mustafa kepada Okezone, Sabtu (12/4/2014)
"Dari 3.983 orang peternak ayam potong yang ada, kini tersisa 1.503 peternak karena sejak empat bulan terakhir adanya kelebihan produksi ayam sementara daya serap terbatas," ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar Abdul Manaf Mustafa kepada Okezone, Sabtu (12/4/2014)
Menurutnya berdasarkan data Asosiasi Agribisnis Perunggasan, pada awal Desember 2013 terdapat 3.983 peternak di Kalbar. Namun pada April, jumlahnya merosot drastis menjadi 1.503 peternak.
"Salah satu faktor pemicu karena daya serap masyarakat akan daging ayam yang menurun sehingga mempengaruhi tingkat pembelian. Mungkin saja karena pengaruh dari turunnya harga karet, sehingga daya beli masyarakat menurun. Nanti kami akan minta bantuan kajian BPS terkait hal itu," papar Manaf.
Di Kalbar, hingga saat ini terdapat lima perusahaan peternak ayam yang mampu menghasilkan 2,94 juta ekor day old chicken (DOC) sebulan.
"Sementara idealnya di kisaran 2,4 juta ekor perbulan sehingga Kalbar kelebihan 440 ribu ekor DOC per bulan," katanya.
Kondisi itu ditambah tidak adanya industri pengolahan daging ayam di Kalbar sehingga kelebihan pasokan tersebut tidak dapat dioptimalisasikan.
"Kalau dibiarkan terus, bisa-bisa yang bertahan hanya industri skala besar saja," tuturnya menegaskan.
Diswanak Kalbar juga mendorong agar tumbuh investasi pascapanen di sektor peternakan unggas di Kalbar.
http://ns1.kompas.web.id/read/read/2014/04/12/320/969368/2-480-peternak-ayam-potong-kalbar-bangkrut/large

Tidak ada komentar:
Posting Komentar